Yogyakarta,
Pengurus NU Yogyakarta dan MUI mengadakan seminar bertajuk “Selamatkan Yogyakarta dari ISIS” di gedung Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, Kamis (28/8). Seminar yang dihadiri lebih dari 300 peserta ini menolak dakwah agama dan gerakan politik melalui jalan kekerasan.
Ketua LDNU Yogyakarta Dr H Maksudin dalam sambutan seminar mengingatkan peran mahasiswa UIN sebagai kader perdamaian.
“Mahasiswa harus memahami bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan lil ‘alami. Karenanya, mahasiswa harus menolak tindakan kekerasan atas nama agama ini. Mereka juga terang-terang melawan asas Pancasila,” kata Maksudin yang juga diamanahkan sebagai Wakil Ketua Rektor III UIN Sunan Kalijaga.
Hadir sebagai narasumber Ketua MUI Yogyakarta KH Thoha Abdurrahman dan aktivis Nur Kholik Ridwan. Selain mahasiswa dan dosen UIN, tampak hadir mahasiswa dari UGM, UNY dan kader IPNU-IPPNU sewilayah Yogyakarta.
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Dr H Waryono mengajak para hadirin untuk menolak secara tegas praktik keagamaan dan gerakan politik yang berafiliasi pada kekerasan. “Karena tindakan anarkis seperti itu berlawanan dengan prinsip-prinsip NKRI,” ujar H Waryono.
Sementara KH Thoha mengingatkan generasi muda untuk menggunakan pikiran kritisnya terhadap segala hal. “ISIS ini buatan orang materialis dan borjuis, bukan produk pemikian umat Islam. Sehingga anak muda jangan mudah terprovokasi oleh ISIS dan gerakan kekerasan sejenisnya,” pesan Kiai Thoha. (Ahmad Syaefudin-Hendra/Alhafiz K)
Sumber: NU Online
Pengurus NU Yogyakarta dan MUI mengadakan seminar bertajuk “Selamatkan Yogyakarta dari ISIS” di gedung Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, Kamis (28/8). Seminar yang dihadiri lebih dari 300 peserta ini menolak dakwah agama dan gerakan politik melalui jalan kekerasan.
Ketua LDNU Yogyakarta Dr H Maksudin dalam sambutan seminar mengingatkan peran mahasiswa UIN sebagai kader perdamaian.
“Mahasiswa harus memahami bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan lil ‘alami. Karenanya, mahasiswa harus menolak tindakan kekerasan atas nama agama ini. Mereka juga terang-terang melawan asas Pancasila,” kata Maksudin yang juga diamanahkan sebagai Wakil Ketua Rektor III UIN Sunan Kalijaga.
Hadir sebagai narasumber Ketua MUI Yogyakarta KH Thoha Abdurrahman dan aktivis Nur Kholik Ridwan. Selain mahasiswa dan dosen UIN, tampak hadir mahasiswa dari UGM, UNY dan kader IPNU-IPPNU sewilayah Yogyakarta.
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Dr H Waryono mengajak para hadirin untuk menolak secara tegas praktik keagamaan dan gerakan politik yang berafiliasi pada kekerasan. “Karena tindakan anarkis seperti itu berlawanan dengan prinsip-prinsip NKRI,” ujar H Waryono.
Sementara KH Thoha mengingatkan generasi muda untuk menggunakan pikiran kritisnya terhadap segala hal. “ISIS ini buatan orang materialis dan borjuis, bukan produk pemikian umat Islam. Sehingga anak muda jangan mudah terprovokasi oleh ISIS dan gerakan kekerasan sejenisnya,” pesan Kiai Thoha. (Ahmad Syaefudin-Hendra/Alhafiz K)
Sumber: NU Online
Komentar
Posting Komentar