Langsung ke konten utama

Mengenalkan NU kepada Para Penderita HIV/AIDS

Yogyakarta, NU Online
Para Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dikenalkan tentang sejarah dan program-program NU dalam pelatihan “Peer Support Dukungan ODHA” yang diselenggarakan di Hotel Grand Tjokro, pada hari Senin sampai Jum’at kemarin, 21-25 April 2014.

Pemberian materi tentang ke-NU-an itu agar ada sinergi antara teman-teman NU dengan teman-teman ODHA dalam penanggulangan HIV/AIDS. 

“Kita masukkan materi tentang peranan NU dalam penanggulangan HIV/AIDS. Harapannya teman-teman dapat membantu teman-teman ODHA,” kata Bahrul Ulum.  

Pria asal Malang itu melanjutkan bahwa pemberian materi itu juga diharapkan mampu bekerjasama dengan teman-teman NU yang ada di provinsi masing-masing. Karena teman-teman di provinsi itu diharapkan dapat membantu mengurangi stigma di masyarakat.

“Tujuan utamanya supaya masyarakat tidak memandang ODHA dengan ada stigma dan diskriminasi. Sebab itu, kita masukkan materi-materi tentang ke-NU-an,” tegas Ulum. 

Sehingga masyarakat bisa mengetahui bahwa NU tidak hanya membicarakan masalah ibadah, seperti shalat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah mahdhah yang lain. Tetapi juga mampu membicarakan dan mengelola program-program terkait masalah sosial yang ada di masyarakat.(suhendra/mukafi niam)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ajengan Nuh Karang Kitab Sunda

Sumber: http://www.nu.or.id Ajengan Nuh Karang Kitab Sunda Dari tangan Ajengan KH Muhammad Nuh Ad-Dawami Garut, Jawa Barat, mengalir puluhan karya tulis. Umumnya menggunakan bahasa Sunda, tapi ada juga yang berbahasa Arab dan Indonesia.  Penggunaan abjadnya ada yang berhuruf Latin, umumnya Arab Pegon. Sementara bentuk penulisannya, ada yang naratif, juga nadzom. Secara umum, karya-karya itu bernuansa tasawuf dan tauhid, di samping beberapa kitab fiqih.  Menurut puteri ketiga Ajengan Nuh, Ai Sadidah, ada sekitar 50 buah. “Setiap bulan puasa, pasti melahirkan karya tulis. Dan kitab itulah yang akan dikaji selama sebulan,” katanya di kediaman Ajengan Nuh, Garut, Senin (11/2) lalu. Uniknya, karya-karya pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Cisurupan Garut terus itu masih ditulis tangan.

Culinary Tips When Travelling In Bogor

Culinary Tips When Travelling In Bogor Want a culinary tour of Bogor? You can find a variety of delicious food at the Rain City. But remember, there are 5 important things when you are on a culinary tour there. Bogor, West Java, is not only famous Bogor Botanical Gardens or the Museum of Zoology course. For culinary hunters, Bogor is paradise. In every corner of the city, you can find a wide variety of culinary. One culinary destination in Bogor is Suryakencana Road. Its location is strategic, not far from Bogor station and in front of the main door of the Bogor Botanical Gardens. Please hunt pickled Bogor, Bogor soup, spiced corn, beer shake, and various other culinary. But first, there are 5 important things to keep in mind. Here are 5 tips when on a culinary tour Jl Suryakencana, Bogor:

NU dan MUI Yogyakarta Gelar Deklarasi Damai

Yogyakarta, Pengurus NU Yogyakarta dan MUI mengadakan seminar bertajuk “Selamatkan Yogyakarta dari ISIS” di gedung Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, Kamis (28/8). Seminar yang dihadiri lebih dari 300 peserta ini menolak dakwah agama dan gerakan politik melalui jalan kekerasan. Ketua LDNU Yogyakarta Dr H Maksudin dalam sambutan seminar mengingatkan peran mahasiswa UIN sebagai kader perdamaian.