Langsung ke konten utama

Nahdliyin Bogor “Ontrog” Lapangan Tegar Beriman

sumber: http://www.nu.or.id

Nahdliyin Bogor “Ontrog” Lapangan Tegar Beriman
Puluhan ribu nahdliyin lapangan Tegar Beriman Pemda Bogor dan mengikuti Istighotsah Kubro yang diselenggarakan oleh PCNU Kabupaten Bogor dalam rangka Harlah NU ke 87 dan Iedu Khotmi Jamaah Thariqah Mu’tabaroh Tijaniah An-Nahdliyah, Ahad (3/2). Ontrog adalah istilah Sunda yang berarti datang berduyun-duyun.


Acara hari ini Ahad (3/2) merupakan acara puncak acara Harlah NU dan Iedu Khotmi Jamaah Thariqah Mu’tabaroh Tijaniah An-Nahdliyah yang dilaksanakan selama 3 hari. Selain Istighosah dan dzikir, panitia juga memfasilitasi Halaqoh para Muqoddam se Indonesia yang dilaksanakan di Hotel Grand Orri – Citeureup.

Dalam Sambutanya, Bupati Bogor Rachmat Yasin mengatakan, thariqah merupakan ruh NU. Maka NU mempunyai kewajiban menjaga dan melestarikan ajaran thariqah, salah satunya Tijaniyah.

Dia juga berpesan, NU harus memperlakukan semua thariqah yang muktabaroh dengan adil dan bijaksana. “Pemerintah Kabupaten Bogor akan selalu menyuport kegiatan-kegiatan Keagamaan yang bersifat positif,” tambahnya.

Ketua Panitia yang juga sekaligus Ketua PCNU Kabupaten Bogor KH Romdon mengatakan, dirinya merasa senang acara ini dilaksanakan di Kabupaten Bogor. Ia mengucapkan terima kasih yang kepada Habib Ja’far dari Probolinggo selaku Mursyid Tijaniyah di Indonesia atas kepercayaannya menunjuk Bogor sebagai tuan rumah.

”Selaku ketua Panitia saya mohon maaf sebesar-besarnya bila ada kekurangan dalam penyambutan dan jamuan, dari masukan beberapa pihak ada kekurangan dalam hal konsumsi dan penginapan, tapi ini tidak mengurangi inti dan hikmah dari acara. Kami mohon maklum karena Jamaah yang hadir di luar prediksi kami,” jelas Romdon.

Sementara itu Posko Kesehatan yang disediakan Panitia cukup ramai dikunjungi oleh beberapa Jamaah. Dr. Najib,koordinator Posko kesehatan mencatat, ada 500 lebih jamaah yang berobat dan periksa kesehatan di Posko tersebut.

“Rata-rata keluhannya adalah Pusing dan sakit perut, dan ini hanya akibat kelelahan dan kurang tidur, ada beberapa pasien yang menderita stroke dan penyakit karena lanjut usia, dan itu sudah kami rujuk di Rumah sakit terdekat. Kami bersyukur ada bantuan 3 ambulance dari RS Sentra Medika, Dinas Kesehatan dan Badan Sosial Lintas Agama,” imbuhnya.

Sekretaris PCNU kabupaten Bogor Akhsan Ustadhi mengatakan, pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin melaksanakan kegiatan ini, dan beberapa pihak memberikan apresiasi bahwa acara ini tergolong sukses.

“Beberapa thariqah yang tergabung dalam Jatman telah menghubungi kami untuk difasilitasi mengadakan kegiatan serupa dalam beberapa bulan ke depan. Bogor dikenal dengan anekdot  ‘kota para nabi’, maksudnya sering ada yang mengaku jadi nabi. Dengan adanya penguatan ajaran thariqah, maka hal ini bisa dihindari,” jelasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mbah Salman, Mursyid Bersahaja nan Kharismatik Wafat

Duka masih menggelayuti lingkungan Pesantren Al-Manshur Popongan Tegalgondo Wonosari Klaten. Pengasuh pesantren tersebut, KH M Salman Dahlawi wafat, Selasa (27/8) pukul 17.45 WIB, dalam usia 78 tahun. Kepergiannya membawa duka yang mendalam bagi banyak pihak, khususnya bagi kalangan Jam’iyyah Thariqah Mbah Salman, begitu dia biasa dipanggil oleh para santrinya, merupakan mursyid Thariqah Naqsabandiyyah-Khalidiyyah. Saat ini, dia juga tercatat menjadi anggota Majelis Ifta’ (Majelis Fatwa) di Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN). Selama hidup beliau juga pernah menjabat sebagai Mustasyar di Nahdlatul Ulama (NU).

Ajengan Nuh Karang Kitab Sunda

Sumber: http://www.nu.or.id Ajengan Nuh Karang Kitab Sunda Dari tangan Ajengan KH Muhammad Nuh Ad-Dawami Garut, Jawa Barat, mengalir puluhan karya tulis. Umumnya menggunakan bahasa Sunda, tapi ada juga yang berbahasa Arab dan Indonesia.  Penggunaan abjadnya ada yang berhuruf Latin, umumnya Arab Pegon. Sementara bentuk penulisannya, ada yang naratif, juga nadzom. Secara umum, karya-karya itu bernuansa tasawuf dan tauhid, di samping beberapa kitab fiqih.  Menurut puteri ketiga Ajengan Nuh, Ai Sadidah, ada sekitar 50 buah. “Setiap bulan puasa, pasti melahirkan karya tulis. Dan kitab itulah yang akan dikaji selama sebulan,” katanya di kediaman Ajengan Nuh, Garut, Senin (11/2) lalu. Uniknya, karya-karya pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Cisurupan Garut terus itu masih ditulis tangan.

Cara Memandikan Bayi Anda

Cara Memandikan Bayi Anda Wastafel dapur bisa menjadi tempat yang bagus untuk memandikan bayi Anda (dengan keran yang telah ditutup, dan handuk atau busa lembut di bawahnya), atau Anda bisa menggunakan tempat mandi bayi kecil dan terbuat dari plastik, yang ditempatkan di dalam bak rendam ukuran dewasa, untuk membantu Anda lebih mudah untuk memegang bayi