Langsung ke konten utama

LKNU Adakan Pertemuan Kader NU Penanggulangan HIV/AIDS

Yogyakarta, NU Online
Tingkat pengidap Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Indonesia cukup tinggi. Setiap tahun mengalami kenaikan cukup signifikan sehingga perlu mendapatkan perihatian khusus. 

Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta (LKNU DIY) mengadakan pertemuan Kader NU untuk mendapatkan pengarahan dan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS. Pertemuan dilaksanakan di Hotel Graha Saba, Yogyakarta, (19/12) pagi.


“NU memiliki kekuatan dan potensi dalam melakukan advokasi masyarakat berbasis tradisi,” tutur Muhammadun sebagai ketua penyelenggara. 

Muhammadun melanjutkan bahwa dengan adanya pertemuan ini sebagai upaya untuk menjadikan kultur NU dalam penanggulangan HIV/AIDS. Karena NU bekerja untuk komunitas-komunitas berbasis masyarakat.

Pertemuan kader NU ini dihadiri oleh para kader muda NU dan perwakilan Badan Otonom PWNU DIY, salah satunya perwakilan dari IPNU Kota Yogyakarta dan PW Fatayat DIY. 

Sebelum dimulai para peserta mendapatkan pengarahan dari Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) DIY, Drs. Riswanto, dan Dr. Sri Rahayu, Koordinator Program Penanggulangan HIV/AIDS Pengurus Pusat (PP) LKNU. 

“Pelatihan kader ini dimaksudkan untuk membentuk PIKM yang dikelola oleh NU. Karena NU memiliki komunitas-komunitas kecil yang itu berpotensial dan memiliki masa yang jelas,” arahan Sri Rahayu.

NU merupakan organisasi masyarakat yang memiliki masa sampai kepada akar rumput (grassroots) masyarakat Indonesia. Sehingga memiliki peran strategis dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS. 

“Jika ini digerakkan melalui wadah dan forum Nahdliyyin dengan cara melakukan advokasi, sosialisasi penanggulangan dan pelatihan tentang HIV/AIDS, maka itu akan memberikan bukti nyata dalam upaya sosialisasi,” lanjut Sri Rahayu.

Sekretaris KPA DIY, Riswanto mengatakan bahwa untuk mensukseskan program itu perlu menggandeng kerja sama dengan beberapa partnership yang konsern dalam isu HIV/AIDS. 

“Maka, KPA menggandeng NU untuk mensukseskan penanggulangan tersebut,“ tutur Risanto. Beliau melanjutkan bahwa kerja sama itu sudah berjalan selama tiga tahun.  Di akhir sambutannya, Riswanto juga membuka acara pertemuan kader NU tersebut. (Suhendra/Abdullah Alawi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Culinary Tips When Travelling In Bogor

Culinary Tips When Travelling In Bogor Want a culinary tour of Bogor? You can find a variety of delicious food at the Rain City. But remember, there are 5 important things when you are on a culinary tour there. Bogor, West Java, is not only famous Bogor Botanical Gardens or the Museum of Zoology course. For culinary hunters, Bogor is paradise. In every corner of the city, you can find a wide variety of culinary. One culinary destination in Bogor is Suryakencana Road. Its location is strategic, not far from Bogor station and in front of the main door of the Bogor Botanical Gardens. Please hunt pickled Bogor, Bogor soup, spiced corn, beer shake, and various other culinary. But first, there are 5 important things to keep in mind. Here are 5 tips when on a culinary tour Jl Suryakencana, Bogor:

Dema STISNU-Kemenag Tangerang City Prevents Student Radicalism

Dema STISNU-Kemenag Tangerang City Prevents Student Radicalism Wednesday, May 31, 2017 23:21 Tangerang,  NU Online   Preventing radicalism needs to start with the learner.   Therefore, the Student Council (Dema) of Nahdlatul Ulama Islamic High School (STISNU) Tangerang Nusantara took the Ministry of Religious Affairs of Tangerang City to prevent radicalism among students.   This as a form of activity in the month of Ramadan President Dema STISNU Imam Khoiri explains, Ministry of Religious Affairs should take part together Dema STISNU in preventing the danger of radicalism and terrorism.   "We (Dema) and the Ministry of Religious Affairs have agreed to join together to counter radicalism in the name of religion, starting from socialization among students," he said during a visit to the Office of the Ministry of Religious Affairs of Tangerang City on Tuesday (30/5). He added that STISNU and Kemenag had agreed on several points as a manifesto o...