Kesetaraan Gender Juga di Bidang Iptek
Jumat, 22/02/2013 - 05:53
NGAMPRAH, (PRLM).- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) KH. Said Agiel Siraj mengatakan, tuntutan kesetaraan gender yang disuarakan perempuan harus juga dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Khususnya penguasaan ilmu-ilmu agama sehingga kaum perempuan bisa menjadi rujukan masyarakat.
"Saya akan dukung Rais Am PB NU dari kalangan perempuan apabila perempuan mampu dalam bidang keilmuan," kata Kiai Said saat membuka Rakernas Fatayat NU di Lembang, Bandung Barat, Kamis (21/2/`13).
Lebih jauh Kiai Said mengatakan, keilmuan perempuan bisa setara dengan tokoh-tokoh ulama NU seperti KH. Maruf Amien, KH. Sahal Mahfudz, maupun ulama terdahulu. "Coba Fatayat kaji hal-hal terbaru misalnya masa iddah bagi kaum perempuan yang suami meninggal atau dicerai selama 100 hari," katanya.
Wanita yang masih dalam masa iddah harus berada di rumah dengan tak boleh bersolek. "Apakah ajaran Alquran soal iddah kaum wanita ini masih relevan? Bagaimana dengan wanita karier, menteri, anggota DPR, atau pengusaha yang harus berada di rumah selama 100 hari. Mari kita kaji soal ini," katanya. (A-71/A-88)***
"Saya akan dukung Rais Am PB NU dari kalangan perempuan apabila perempuan mampu dalam bidang keilmuan," kata Kiai Said saat membuka Rakernas Fatayat NU di Lembang, Bandung Barat, Kamis (21/2/`13).
Lebih jauh Kiai Said mengatakan, keilmuan perempuan bisa setara dengan tokoh-tokoh ulama NU seperti KH. Maruf Amien, KH. Sahal Mahfudz, maupun ulama terdahulu. "Coba Fatayat kaji hal-hal terbaru misalnya masa iddah bagi kaum perempuan yang suami meninggal atau dicerai selama 100 hari," katanya.
Wanita yang masih dalam masa iddah harus berada di rumah dengan tak boleh bersolek. "Apakah ajaran Alquran soal iddah kaum wanita ini masih relevan? Bagaimana dengan wanita karier, menteri, anggota DPR, atau pengusaha yang harus berada di rumah selama 100 hari. Mari kita kaji soal ini," katanya. (A-71/A-88)***
Komentar
Posting Komentar